Indonesia sudah memiliki volume kendaraan lebih besar dibanding Amerika dan tetap menjaga udara bersih meskipun menghadapi berbagai masalah kemacetan, terutama di kota-kota besar yang sedang diuji. Untuk mengatasi ini dan mendorong masa depan dengan ketergantungan lebih rendah pada polusi, pemerintah Indonesia saat ini sedang menerapkan insentif untuk kendaraan listrik (EV). Namun, berinvestasi dalam EV baru bisa sangat mahal bagi sebagian besar orang Indonesia. Hal ini memicu pertumbuhan penjualan mobil dengan volume lebih tinggi bahkan di segmen harga rendah, dan permintaan menjadi cukup tinggi sehingga tidak semua dapat ditutupi oleh kendaraan baru -- sementara itu, penjualan EV bekas tetap aktif. Saatnya Anda mungkin ingin meninjau tujuh merek mobil listrik bekas yang sering muncul dalam daftar 7 besar mobil e-bekas di negara kita.
Memimpin Perubahan
Pabrikan pertama adalah merek Amerika terbesar dalam industri mobil listrik yang telah menunjukkan keberadaannya di luar negeri dan juga secara lokal, misalnya di Indonesia. Desain NSA adalah salah satu alasan mengapa orang-orang menyukai Model S, X dan lebih baru lagi Model 3 karena kualitasnya. Seiring pembeli di segmen mewah menjadi sedikit lebih canggih, perusahaan harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan bagian dari mereka yang selalu membuat pilihan belanja berdasarkan faktor seperti performa atau daya tarik seksual semata.
Inovasi dalam Gerakan
Baru masuk ke barisan produk adalah mobil listrik mereka yang bernama LEAF, kendaraan kecil dan indah dengan semua fitur kelas tinggi biasanya tersedia, serta jangkauan baterai yang mengesankan dari produsen kedua. Dengan van baterai jarak jauh yang juga diproduksi oleh perusahaan ini. Perusahaan percaya bahwa dengan rencana SMART Power Plan-nya, ia telah mengambil langkah lain menuju kepemilikan EV baru. Orang-orang di Indonesia akan segera memiliki jalur yang lebih lancar untuk memiliki mobil listrik bekas.
Mood untuk Berkendara Berkelanjutan
Sebagai BEV pertama dari produsen ketiga, i3 menawarkan sentuhan mewah pada mobil listrik dengan desain cepat dan akselerasi yang lebih cepat. Dan dengan ketersediaan suku cadang yang lebih baik serta perawatan pasca-pasar yang lebih murah (dua faktor kunci untuk pengalaman kepemilikan i3 yang lebih menarik bagi mereka yang berada di Indonesia dan ingin membeli mobil ramah lingkungan), hal ini juga membuat peduli terhadap kepemilikan i3 menjadi lebih hemat secara finansial.
Wajah E-Mobilitas
Sembilan bulan kemudian, pada September 2011, produsen keempat memiliki enam unit i-MiEV bekas yang dijual di Jakarta. Dengan demikian, i-MiEV dengan jangkauan 90 km memberikan pengalaman mengemudi yang mudah di kota.
Gabungan Kekuatan
Yang kelima menunjukkan Volt plug-in hybridnya, menggunakan powertrain listrik dan bensin untuk menempuh hingga 40 mil hanya dengan tenaga listrik (dan lebih jauh lagi dengan teknologi range-extending). Desain hybrid-nya juga seharusnya menarik bagi mereka yang masih sedikit ragu terhadap mobil listrik sepenuhnya, dan gagasan bahwa di Indonesia Anda bisa mendapatkan suku cadang dari GM serta dukungan dari dealer lokal sangat menarik.
Penggoyang Jalan
Model yang murah dan menyenangkan, sporty kecil ini membuktikan bahwa pengalaman mengemudi dinamis dengan mesin belakang adalah praktisitas dunia nyata dari merek keenam. Model Zoe telah dijelaskan sebagai EV kecil dan sangat efisien yang paling populer, dengan dinamika luar biasa pada biaya energi rendah. Semua orang mampu membeli Zoe, dan mengingat ukurannya yang kompak dengan baterai padat, bagi orang Indonesia yang berbudget namun ingin hidup lebih hijau, ini kemungkinan besar menjadi pilihan serius.
Kemajuan Pionir
Itu akan menjadi Kona Electric - kompromi yang sangat baik bagi mereka yang membutuhkan ruang bagasi yang lebih baik atau penduduk pulau yang menolak SUV dan membuat Anda menjalankan hampir segala sesuatu dengan listrik hingga 40 mil per hari dari produsen ketujuh. Di Indonesia, Kona mendapatkan penggantian baterai gratis dan jaminan selama 8 tahun, yang membuat tawaran ini menjadi koktail yang menggiurkan bagi pembeli.
Untuk menyimpulkannya bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik terutama di pasar yang peka terhadap biaya seperti Indonesia, mobil bekas (selama tidak terlalu mahal) mungkin adalah kesempatan terbaik mereka untuk hijau. "Nah, meskipun kerja sama internasional semacam ini untuk kendaraan listrik mungkin sudah ada, tampaknya itu akan menjadi konsep asing di bawah langit Nusantara karena semuanya masih menggunakan diesel atau bensin, dari kuda-kuda abu-abu hingga banyak peri yang terbang keluar ke suatu tempat di Korea Selatan.